Tugas Softskill : Bahasa Indonesia 2
By : Ledi Dianto
Dalam sebuah buku pasti ada kelemahan kelebihan, siapa pengarang bukunya?? Judul buku dan hal lainnya itu bisa kita katakana sebgai resensi. Resensi adalah suatu tulisan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi yaitu menyampaikan kepada pembaca apakah sebuah buku mendapat sambutan baik atau tidak dari masyarakat umum. Dalam kesempatan ini akan membahas resensi buku:
Resensi buku itu sendiri adalah tulisan sebuah buku di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review.
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review.
Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, resensi buku menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.
Ada tiga jenis resensi buku.
a. Informatif menyampaikan keseluruhan isi buku.
b. Deskriptif(menggambarkan) pembahasan yang lengkap pada tiap bagian atau bab.
c. Kritis, pembahasan lengkap dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Unsur-unsur Resensi
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
1. Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidak harus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
2. Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
c. penerbit;
d. tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e. tebal buku;
f. harga buku (jika diperlukan).
3. Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
a. memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;
b. membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
c. mengulas sosok pengarang;
d.menjelaskan keunikan buku;
e. merumuskan tema buku;
f. Mengkritik terhadap kelemahan buku;
g. Kesan terhadap buku;
h. memperkenalkan penerbit buku;
i. mengajukan pertanyaan;
j. membuka dialog.
4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.
5. Penutup resensi buku
Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
Jenis Buku : Novel
Judul : Hafalan Shalat Delisa
Pengarang : Tere – Liye
Penerbit : Republika
Tahun terbit, Cetakan ke- : 2008, Cetakan ke-7
Jumlah Halaman : 270 halaman
Judul : Hafalan Shalat Delisa
Pengarang : Tere – Liye
Penerbit : Republika
Tahun terbit, Cetakan ke- : 2008, Cetakan ke-7
Jumlah Halaman : 270 halaman
Novel yang dikarang Tere – Liye, novel ini menceritakan kejadian Tsunami di Banda Aceh 2004, novel ini menceritakan seorang anak kecil 6 tahun yang masih polos, Delisa namanya. Dinovel ini menceritakan bagaimana kehidupan keluarga yang harmonis, bahagia, dan kuat dalam beribadah. Lanjut cerita Delisa ingin mendapatkan hadiah sebuah kalung dari umminya. Jika, ia bisa menghapal bacaan shalat. Hingga tragedi pad hari Minggu 26 Desember 2004, ketika semua masyarkat sedang menikmati hari libur. Pada hari itu juga Delisa datang ke sekolah bersama umminya untu menghapal bacaan sholat, dari sini klimaks ceritanya mulai terasa, mebuat air mata tidak bisa ditahan dalam tiap bab begitu menyentuh.
Kelebihan buku ini:
Banyak sekali pesan moral dan arti dari kehidupan yang mesti kita pelajari, selain itu buku ini membawa pembaca ikut merasakan apa yang terjadi pada tsunami di Banda Aceh, kesedihan yang menghanyutkan pembaca, belajar menjadi orang yang kuat,ikhlas, dan tawakal pada Allah s.w.t, demi menggapai dunia maupun akhirat. Penulis seolah-olah meberikan pesan yang begitu menyentuh hati pembaca untuk merenungkan sikap dan kedewasaaan.
kekurangannya:
Ada banyak kata yang susah dimengerti (kata tidak baku) sehingga kata tersebut susah dimengerti pembaca dan sedikit membingungkan (rancu antara kalimat danlatar tempat yang sering berubah-rubah).
Akhir dari resensi ini, pembaca atau masyarakat wajib memmbaca novel ini, banyak sekali hal-hal yang positif terkandung, berguna sekali sebagai untuk benar-benar mencari jati diri, menggapai suatu tujuan yang baik biar berguna didunia maupun diakhirat.
sumber :
http://jajawilsa.blogspot.com/2009/05/pengertian-resensi.html http://adhewoelan.blogspot.com/2008/07/free-ebook-hafalan-sholat-delisa.html http://alphin23.wordpress.com/2009/12/15/resensi-hafalan-shalat-delisa/
sumber gambar :
http://maum.blog.com/files/2010/04/hafalan-shalat-delisa.jpg