Discovery Fantastic
 TUGAS 2


Softskill         : BAHASA INDONESIA 1


By                  : LEDI DIANTO



ARTIKEL 1

Energi Merapi Mulai Turun

Sleman, Warta Kota
Kepala Badan Geologi R Sukhyar mengatakan, energi yang tersimpan diGunung Merapi setelah meletus tanpa henti pada 3-8 November mulai berkurang dan kini hampir sama dengan masa tenang pada akhir Oktober 2010.

"Saat ini, energi yang dimiliki Merapi hampir sama dengan masa tenang pada 26 Oktober hingga 3 November," kata Sukhyar di Media Center Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Yogyakarta, Minggu (14/11).

Menurut dia, penurunan energi yang tersimpan di Gunung Merapi tersebut menjadi salah satu faktor yang mendasari pengurangan radius rawan bencana letusan Gunung Merapi di empat kabupaten.

Selain penurunan energi, dari pantauan satelit juga dapat diketahui bahwa kandungan sulfur dioksida (SO2) di sekitar Merapi mulai menurun yang berarti bahwa aktivitas magmatis Merapi pun menurun.

Ia mengatakan, saat terjadi letusan dalam skala besar pada 5 November, kandungan sulfur dioksida mencapai 120 kiloton, namun kemudian menurun hingga 40 kiloton pada 8 November dan sekarang mulai tidak terdeteksi.

Badan Geologi semula menambah radius rawan terkena bencana letusan Gunung Merapi pada 5 November menjadi 20 kilomete (km) untuk semua kabupaten di sekitar gunung tersebut.

Namun sejak Minggu pukul 06.00 WIB, radius rawan bahaya letusan Gunung Merapi diubah untuk tiga kabupaten, yaitu Klaten dan Boyolali menjadi 10 km dan Magelang menjadi 15 km, sedang Sleman masih dipertahankan pada jarak 20 km.

Radius aman untuk Kabupaten Sleman tetap dipertahankan pada jarak 20 km karena morfologi Merapi telah berubah yaitu ada kawah di puncak yang membuka ke arah selatan dan barat laut.

"Oleh karena itu, radius rawan untuk Kabupaten Magelang masih lebih jauh dibanding Kabupaten Klaten dan Boyolali," katanya.

Di Kabupaten Klaten dan Boyolali, lanjut dia, ada halangan berupa sungai yang membuat jarak luncur awan panas ke kedua kabupaten tersebut lebih pendek dibanding ke Sleman dan Magelang.

Selain itu, di puncak Gunung Merapi juga terbentuk kubah lava dan apabila kubah lava tersebut hancur, guguran akan mengarah ke selatan dan barat karena bukaan kawah tersebut.

"Kami akan melakukan evaluasi secara bertahap menyikapi perkembangan aktivitas Gunung Merapi dan tidak menutup kemungkinan bahwa radius rawan untuk Sleman juga akan diubah," katanya.

Badan Geologi bersama BNPB juga memasang alat pendeteksi aliran lahar di semua sungai yang berhulu di Gunung Merapi karena banjir lahar masih tetap menjadi ancaman.

Sungai yang berhulu di Gunung Merapi tersebut adalah, Kali Woro, Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, Kali Sat, Kali Lamat, Kali Senowo, Kali Tringsing, dan Kali Apu.

Berdasarkan laporan pemantauan aktivitas Gunung Merapi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), seluruh sungai yang berhulu di Gunung Merapi dipenuhi dengan endapan lahar.


ARTIKEL 2
Perokok Pulihkan Ekonomi Jepang
 
Sriwijaya Post

ADA dua faktor khusus yang memacu pemulihan ekonomi Jepang pada Juli hingga September tahun ini. Catatan Kyodo pada Senin (15/11/2010), menunjukkan pada masa itu, kelompok perokok menimbun persediaan sebelum pajak naik.

Di samping itu, konsumen Jepang juga rajin memborong mobil ramah lingkungan sebelum masa subsidi pemerintah berakhir. Alhasil, pada jangka waktu itu, Produk Domestik Bruto (PDB) naik menjadi 0,9 persen. Sebelumnya, pada April hingga Juni 2010, PDB itu hanya bertengger di posisi 0,4 persen. Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Jepang justru diperkirakan akan melemah pada kuartal terakhir 2010 karena ekspor yang turun.

Ekspor Jepang terus terpengaruh oleh tingginya nilai tukar yen. Hal inilah yang akan membuat produk-produk Jepang lebih mahal bagi para konsumen di luar negeri.

Nilai tukar yen yang kuat juga bisa mengurangi pendapatan para pengekspor jika mereka memilih menurunkan harga untuk mengimbangi kenaikan yen. "Pertumbuhan kuartal ketiga sangat bergantung pada permintaan dalam negeri, dan hal ini menyiratkan penurunan besar pada kuartal terakhir karena konsumsi yang didorong oleh paket stimulus berkurang dan pertumbuhan ekspor melamban," kata Junko Nishiola, kepala ekonom RBS Securities untuk Jepang.


ARTIKEL PERTAMA

Analisa secara EYD dan Diksi

Paragraf  1 baris pertama kepala terlalu ambigu karena sudah ada nama instansi jadi tidak perlu ditulis lagi:
Kepala Badan Geologi R Sukhyar mengatakan,energi yang tersimpan diGunung Merapi setelah meletus

Seharusnya:
Badan Geologi R
Sukhyar mengatakan, energi yang tersimpan di Gunung Merapi setelah meletus


Paragraf  3 baris pertama kata dia tersebut tidak begitu jelas, seharusnya tulis langsung siapa narasumbernya:

Menurut dia,

Seharusnya:
Menurut narasumber,


Paragraf  5 baris pertama:
Ia mengatakan,

Seharusnya:
Narasumber mengatakan

Paragraf  1 baris 2 tanda baca dan kata petunjuk:
DiGunung Merapi setelah meletus tanpa henti pada 3-8 November mulai berkurang dan kini hampir sama dengan masa tenang pada akhir Oktober 2010.

Seharusnya:
Di Gunung Merapi setelah meletus tanpa henti pada 3-8 November mulai berkurang. Dan kini hampir sama dengan masa tenang pada akhir Oktober 2010.

Paragraf  10 baris pertama tanda baca ("):

Di Kabupaten Klaten dan Boyolali, lanjut dia, ada halangan berupa sungai yang membuat jarak luncur awan panas ke kedua kabupaten tersebut lebih pendek dibanding ke Sleman dan Magelang.

Seharusnya:

Narasumber mengatakan "Di Kabupaten Klaten dan Boyolali, ada halangan berupa sungai yang membuat jarak luncur awan panas ke kedua kabupaten tersebut lebih pendek dibanding ke Sleman dan Magelang."

ARTIKEL KEDUA

Analisa secara EYD dan Diksi:
Paragraf 1 baris pertama kata ada ambigu:
ADA dua faktor khusus yang memacu pemulihan ekonomi Jepang pada Juli hingga September tahun ini.

Seharusnya:
Dua faktor
khusus yang memacu pemulihan ekonomi Jepang pada Juli hingga September tahun ini.

Paragraf  2 baris kedua kata alhasil tidak sesuai dengan EYD:
Alhasil, pada jangka waktu itu, Produk Domestik Bruto (PDB) naik menjadi 0,9 persen.

Seharusnya:
Hasilnya
, pada jangka waktu itu, Produk Domestik Bruto (PDB) naik menjadi 0,9 persen. 

Paragraf  2 baris ke tiga kata kendati rancu karena tidak sesuai dengan EYD:
Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Jepang justru diperkirakan akan melemah pada kuartal terakhir 2010 karena ekspor yang turun.

Seharusnya:
Walaupun demikian,
pertumbuhan ekonomi Jepang justru diperkirakan akan melemah pada kuartal terakhir 2010 karena ekspor yang turun.

Paragraf  3 baris pertama kata inilah terlalu ambigu:
Ekspor Jepang terus terpengaruh oleh tingginya nilai tukar yen. Hal inilah yang akan membuat produk-produk Jepang lebih mahal bagi para konsumen di luar negeri.

Seharusnya:
Ekspor Jepang terus terpengaruh oleh tingginya nilai tukar yen. Hal ini yang akan membuat produk-produk Jepang lebih mahal bagi para konsumen di luar negeri.


Paragraf 4 baris pertama (,):
Nilai tukar yen yang kuat juga bisa mengurangi pendapatan para pengekspor jika mereka memilih menurunkan harga untuk mengimbangi kenaikan yen.

Seharusnya:
Nilai tukar yen yang kuat juga bisa mengurangi pendapatan para pengekspor, jika mereka memilih menurunkan harga untuk mengimbangi kenaikan yen.



Kesimpulan:

1. Warta Kota
   Pada Warta Kota, beberapa katanya ada yang ambigu dan kurang tanda baca.

2. Sriwijaya Post
   Banyak sekali kata-kata yang rumpang dan ambigu, sehingga sedikit untuk memahami dan ada beberapa       kata yang singkatan yang tidak dijabarkan.

Jadi, Warta Kota lebih mudah dipahami, walaupun keduanya ada beberapa isi artikel didalamnya ada kekurangan yang bisa kita lihat. Dari segi pemahaman Warta Kota lebih bagus.

0 Responses

Posting Komentar