Discovery Fantastic
Softskill : Interaksi Manusia dan Komputer
By : ledi

   Didunia moderen sekarang ini perkembangan tekhnologi juga mempengaruhi dari pola atau gaya hidup seseorang. Salah satu pola atau gaya hidup seorang dari segi makanan,  sebelum jenis makanan siap saji muncul, kita sudah mengenal makanan tradisional. Ya..!! makanan tradisional hampir dilupakan oleh sebagian orang. Banyak yang memilih makanan yang siap saji mungkin rasanya yang lezat  serta praktis atau bisa langsung siap disantap dan tanpa tahu risiko yang mengancam, sebagaimana yang kita ketahui bahwa makanan yang siap saji banyak mengandung pengawet makanan atau zat-zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu Dengan tingkat pola hidup yang kurang teratur serta peningkatan setres yang tinggi, merupakan salah satu pemicu berbagai penyakit yang berbahaya muncul. Penyakit tersebut diantaranya jantung, kanker, Diabetes dan lain sebagainya. Kita ambil contoh saja diabetes atau kencing manis, bagi penderita diabetes sering sekali mengalami down atau perasaan lesu kurang bersemangat saat gula darahnya naik seperti sakit ngilu dibadannya, serta gairah semangatnya turun. Selain itu bagi penderita harus dijauhkan dari benda-benda tajam, karena penderita diabetes kalau terluka seidikit saja susah sembuhnya. Nah, ini ada pengetahuan saya sedikit tentang hewan undur-undur. mungkin sebagian orang sudah tahu dengan hewan yang satu ini, tapi saya akan memperjelas sedikit tentang hewan undur-undur ini. Hewan ini biasa hidup ditempat yang lembap dan membuat pusaran lubang didalam tanah atau debu yang lembap tersebut, bentuk hewan ini kecil dan banyak memiliki banyak kaki.Kurang lebih bentuknya seperti kutu. Siapa sangka dibalik semuanya hewan ini bisa berkhasiat mengobati penyakit diabetes atau sering digunakan sebagai obat tradisional.

 Cara melakukan pengobatan dengan hewan ini sepengetahuan saya sangat mudah:
1. Hewan undur-undur ini dibersihkan terlebih dahulu dari debu atau tanah yang masih menempel dikulitnya dengan cara diayak atau disaring biar kotorannya jatuh.
2. Setelah bersih hewan ini ditelan hidup-hidup kurang lebih tiga tau empat undur-undur, secara langsung tanpa bantuan air. Setelah tertelan bisa dibantu dengan minum air  matang sedikit.

Pengalaman ini sudah saya lihat dari salah satu keluarga saya yang terkena diabetes, dia mencoba untuk menelan hewan undur-undur tersebut, kebetulan pada saat itu sedang ada mengalami luka setelah memakan undur-undur dan rajin cek-up ke doter atas izin Allah lukanya yang tadi lebar berlahan-lahan mengecil. Intinya kesehatan itu tak ternilai harganya, setelah kita mengalami sakit baru ada kata menyesal. salah satu untuk mengantisipasinya yaitupola hidup dan makan teratur dan rajin berolahraga.
0 Responses

Posting Komentar